Kamis, 13 April 2017

Tugas 3 Perekonomian Indonesa

Kelebihan Dan Kekurangan Pada Sektor Pertanian, Industri dan jasa.

   Sektor Pertanian memiliki kelebihan : Bisa diperbaharui (renewable) dalam waktu relatif singkat , lebih dari 40% penduduk indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, SDM mencukupi, dan memiliki elastisitas permintaan yang rendah (harga berubah berapapun orang akan membeli produk pertanian). Kekurangan : Produksinya yang konstan, sangat sulit ditingkatkan dan memiliki investasi yang mahal, tidak tahan lama dan mudah rusak mengakibatkan gagal panen.

   Sektor Industri memiliki kelebihan : Akan memunculkan potensi yang dimiliki tiap-tiap daerah Adanya pembangunan di enam koridor ekonomi akan menggali potensi-potensi yang dimiliki tiap-tiap koridor tersebut dan akan memaksimalkannya, Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah. Kekurangan : Dapat mengakibatkan Eksploitasi Sumber Daya Alam, Kalahnya investor domestik dengan investor Asing.

   Sektor Jasa memiliki kelebihan : Kelebihan : dapat meraih keuntungan tinggi dengan frekuensi aktivitas yang lebih sering Kekurangan : pada pasar persaingan sempurna, tiap orang akan berkompetisi untuk menurunkan harga serendah mungkin, hal ini karena elastisitas permintaan yang tinggi, atau saat harga berubah sedikit maka permintaan akan berubah drastis.

Pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan tidak akan menghiraukan kelestarian lingkungan

   Kita memiliki upaya untuk mengelola SDA dan lingkungan hidup lebih baik. Kita memiliki harapan dan peluang yang cukup besar bahwa masalah lingkungan hidup yang makin rawan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Cukup kompleks masalah yang dihadapi negara berkembang seperti indonesia ini, misalnya masalah demografi, ekonomi dan sosial budaya yang akhirnya juga akan mempengaruhi keberadaan lingkungan alam. Demografi, inilah salah satu penyebab hutan yang sedikit demi sedikit hilang dari pulau Jawa. Terkonsentrasinya pertumbuhan penduduk di tanah Jawa tentunya membutuhkan lahan permukiman bagi mereka yang tinggal di tanah yang subur ini. Tak hanya itu, dari aktivitas ekonomi juga berandil banyak dalam menciptakan kerusakan lingkungan hidup. Berdirinya pabrik-pabrik pengusaha dalam negeri sampai pabrik relokasi milik pengusaha asingpun juga ikut menambah sesaknya udara dengan polusi udara. Kondisi sosial budaya masyarakat sekitar yang cenderung masih berladang dengan cara membuka atau menebang hutan dan menjadikannya ladang baru juga ikut serta dalam menambah penyebab kerusakan lingkungan alam.
Hal ini akan merugikan manusia dan juga ekosistem di sekitar lingkungan tersebut. Salah satu hal yang diupayakan pemerintah dalam mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan cara memusatkan pabrik-pabrik dalam satu kawasan yang disebut kawasan industri.

Faktor-Faktor pendorong Industrilisasi

1. Kebijakan strategi pemerintah
Pola inindustrilisasi di negara yang menerapkan kebijakan subtitusi impor dan kebijakan perdagangan luar negri yang protektif (seperti Indonesia terutama selama Ordo Baru hingga krisis terjadi) berbeda dengan di negara yang menerapkan kebijakan promosi ekspor dalam mendukung industrinya.
2. Keberadaan SDA
Ada kecenderungan bahwa Negara-negara yang kaya SDA, tingkat diversifikasi dan laju pertumbuhan ekonominya relatif lebih renda, dan negara tersebut cenderung tidak atau terlambat melakukan industrilisasi atau prosesnya berjalan relatif lebih lambat dibanding negara-negara yang miskin SDA.
3. Ciri industrilisasi
Yang dimaksud disini adalah antara lain cara pelaksanaan industrilisasi, seperti misalnya tahapan dari implementasi, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan sektor industri, dan insentif yang diberikan, termasuk insentif kepada investor.
4. Kebudayaan Masyarakat
Sebelum membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya patut dipelajari mengenai adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar. Tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat sekitar mampu menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar. Selain itu ketidak mampuan membaca pasar juga dapat membuat barang hasil produksi tidak laku di pasaran karena tidak sesuai dengan selera konsumen, tidak terjangkau daya beli masyarakat, boikot konsumen, dan lain-lain.
5. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negri.
Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi atau industriliasasinya sudah memiliki industri-industri primer atau hulu seperti besi dan baja, semen, perokimia, dan industri-industri tengah (antara hulu dan hilir), seperti industri barang modal (mesin) dan alat-alat produksi yang relatif kuat akan mengalami proses industrilisasi yang lebih pesat dibandingkan negara yang hanya memiliki indstri-industri hilir atau ringan.

Kemitraan, Keagenan, waralaba, subkontrak

Kemitraan usahatani adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah atau besar (perusahaan mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar dengan memperhatikan prinsip saling menguntungkan (Sutawi, dalam Yuliani, 2004:11). Sedangkan menurut Wie (1992:3) mengatakan, kemitraan merupakan kerjasama usaha antara perusahaan besar atau menengah yang bergerak di sektor produksi barang-barang maupun di sektor jasa dengan industri kecil berdasarkan atas asas saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.

Keagenan adalah hubungan hukum  antara pemegang merk (principal) dan suatu perusahaan dalam penunjukan untuk melakukan perakitan/pembuatan/manufaktur serta penjualan / distribusi barang modal atau produk industri tertentu.

Waralaba adalah waralaba jika dalam bahasa Inggris yaitu dari kata “Franchising” dan jika dalam bahasa Francis yaitu “Franchise”, Merupakan hubungan bisnis atau usaha antara pemilik merek, produk maupun sistem operasioal dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari pemakaian merek, produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya.

Subkontrak adalah pengaturan di mana kontrak bisnis satu pihak sebagian atau seluruh bagiannya dikontrakkan lagi ke pihak lain. Bisnis seringkali mensubkontrakkan jika mereka kurang memiliki keahlian atau sumber daya untuk menyelesaikan sebuah proyek.

Sumber Referensi:
http://ariefm.lecture.ub.ac.id/2011/10/kelebihan-dan-kelemahan-produk-pertanian/
http://mascerdas.blogspot.co.id/2015/10/kelebihan-dan-kelemahan-pola.html
https://brainly.co.id/tugas/2321408
http://azthynjcs.blogspot.co.id/2012/08/dampak-pembangungan-terhadap-lingkungan_5423.html
http://mariyammariya.blogspot.co.id/2015/04/faktor-faktor-pendorong-industrialisasi.html
http://wiiludwy.blogspot.co.id/2014/03/makalah-hukum-bisnis-pengertian.html
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1105315079-3-BAB%20II.pdf
http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-waralaba-dan-contohnya.html
http://www.academia.edu/22831032/Subkontrak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar