Kelebihan Dan Kekurangan Pada Sektor
Pertanian, Industri dan jasa.
Sektor Pertanian memiliki kelebihan : Bisa diperbaharui (renewable)
dalam waktu relatif singkat , lebih dari 40% penduduk indonesia menggantungkan
hidupnya dari sektor pertanian, SDM mencukupi, dan memiliki elastisitas
permintaan yang rendah (harga berubah berapapun orang akan membeli produk
pertanian). Kekurangan : Produksinya yang konstan, sangat sulit ditingkatkan dan
memiliki investasi yang mahal, tidak tahan lama dan mudah rusak mengakibatkan
gagal panen.
Sektor Industri memiliki kelebihan : Akan memunculkan potensi
yang dimiliki tiap-tiap daerah Adanya pembangunan di enam koridor ekonomi akan
menggali potensi-potensi yang dimiliki tiap-tiap koridor tersebut dan akan
memaksimalkannya, Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal
dengan pusat pertumbuhan, memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan
pendapatan daerah. Kekurangan : Dapat mengakibatkan Eksploitasi Sumber Daya
Alam, Kalahnya investor domestik dengan investor Asing.
Sektor Jasa memiliki kelebihan : Kelebihan : dapat meraih
keuntungan tinggi dengan frekuensi aktivitas yang lebih sering Kekurangan :
pada pasar persaingan sempurna, tiap orang akan berkompetisi untuk menurunkan
harga serendah mungkin, hal ini karena elastisitas permintaan yang tinggi, atau
saat harga berubah sedikit maka permintaan akan berubah drastis.
Pembangunan yang hanya mengejar
pertumbuhan tidak akan menghiraukan kelestarian lingkungan
Kita
memiliki upaya untuk mengelola SDA dan lingkungan hidup lebih baik. Kita
memiliki harapan dan peluang yang cukup besar bahwa masalah lingkungan hidup
yang makin rawan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Cukup kompleks masalah
yang dihadapi negara berkembang seperti indonesia ini, misalnya masalah
demografi, ekonomi dan sosial budaya yang akhirnya juga akan mempengaruhi
keberadaan lingkungan alam. Demografi, inilah salah satu penyebab hutan yang
sedikit demi sedikit hilang dari pulau Jawa. Terkonsentrasinya pertumbuhan
penduduk di tanah Jawa tentunya membutuhkan lahan permukiman bagi mereka yang
tinggal di tanah yang subur ini. Tak hanya itu, dari aktivitas ekonomi juga
berandil banyak dalam menciptakan kerusakan lingkungan hidup. Berdirinya
pabrik-pabrik pengusaha dalam negeri sampai pabrik relokasi milik pengusaha
asingpun juga ikut menambah sesaknya udara dengan polusi udara. Kondisi sosial
budaya masyarakat sekitar yang cenderung masih berladang dengan cara membuka
atau menebang hutan dan menjadikannya ladang baru juga ikut serta dalam
menambah penyebab kerusakan lingkungan alam.
Hal ini akan merugikan manusia dan
juga ekosistem di sekitar lingkungan tersebut. Salah satu hal yang diupayakan
pemerintah dalam mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan cara
memusatkan pabrik-pabrik dalam satu kawasan yang disebut kawasan industri.
Faktor-Faktor pendorong Industrilisasi
1. Kebijakan
strategi pemerintah
Pola
inindustrilisasi di negara yang menerapkan kebijakan subtitusi impor dan
kebijakan perdagangan luar negri yang protektif (seperti Indonesia terutama
selama Ordo Baru hingga krisis terjadi) berbeda dengan di negara yang
menerapkan kebijakan promosi ekspor dalam mendukung industrinya.
2. Keberadaan
SDA
Ada
kecenderungan bahwa Negara-negara yang kaya SDA, tingkat diversifikasi dan laju
pertumbuhan ekonominya relatif lebih renda, dan negara tersebut cenderung tidak
atau terlambat melakukan industrilisasi atau prosesnya berjalan relatif lebih
lambat dibanding negara-negara yang miskin SDA.
3. Ciri
industrilisasi
Yang
dimaksud disini adalah antara lain cara pelaksanaan industrilisasi, seperti
misalnya tahapan dari implementasi, jenis industri yang diunggulkan, pola
pembangunan sektor industri, dan insentif yang diberikan, termasuk insentif
kepada investor.
4. Kebudayaan
Masyarakat
Sebelum
membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya patut dipelajari mengenai
adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain sebagainya yang berlaku di
lingkungan sekitar. Tidak sensitif terhadap kehidupan masyarakat sekitar mampu
menimbulkan konflik dengan penduduk sekitar. Selain itu ketidak mampuan membaca
pasar juga dapat membuat barang hasil produksi tidak laku di pasaran karena
tidak sesuai dengan selera konsumen, tidak terjangkau daya beli masyarakat,
boikot konsumen, dan lain-lain.
5. Kondisi
dan struktur awal ekonomi dalam negri.
Suatu
negara yang pada awal pembangunan ekonomi atau industriliasasinya sudah
memiliki industri-industri primer atau hulu seperti besi dan baja, semen,
perokimia, dan industri-industri tengah (antara hulu dan hilir), seperti
industri barang modal (mesin) dan alat-alat produksi yang relatif kuat akan
mengalami proses industrilisasi yang lebih pesat dibandingkan negara yang hanya
memiliki indstri-industri hilir atau ringan.
Kemitraan, Keagenan, waralaba,
subkontrak
Kemitraan usahatani adalah jalinan kerjasama usaha yang
saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah atau
besar (perusahaan mitra) disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh
pengusaha besar dengan memperhatikan prinsip saling menguntungkan (Sutawi,
dalam Yuliani, 2004:11). Sedangkan menurut Wie (1992:3) mengatakan, kemitraan merupakan
kerjasama usaha antara perusahaan besar atau menengah yang bergerak di sektor
produksi barang-barang maupun di sektor jasa dengan industri kecil berdasarkan
atas asas saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.
Keagenan adalah hubungan hukum antara pemegang merk (principal) dan suatu
perusahaan dalam penunjukan untuk melakukan perakitan/pembuatan/manufaktur
serta penjualan / distribusi barang modal atau produk industri tertentu.
Waralaba adalah waralaba jika dalam bahasa
Inggris yaitu dari kata “Franchising” dan jika dalam bahasa Francis yaitu
“Franchise”, Merupakan hubungan bisnis atau usaha antara pemilik merek, produk
maupun sistem operasioal dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin dari
pemakaian merek, produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di
tentukan sebelumnya.
Subkontrak adalah pengaturan di mana kontrak
bisnis satu pihak sebagian atau seluruh bagiannya dikontrakkan lagi ke pihak
lain. Bisnis seringkali mensubkontrakkan jika mereka kurang memiliki keahlian
atau sumber daya untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Sumber Referensi:
http://ariefm.lecture.ub.ac.id/2011/10/kelebihan-dan-kelemahan-produk-pertanian/
http://mascerdas.blogspot.co.id/2015/10/kelebihan-dan-kelemahan-pola.html
https://brainly.co.id/tugas/2321408
http://azthynjcs.blogspot.co.id/2012/08/dampak-pembangungan-terhadap-lingkungan_5423.html
http://mariyammariya.blogspot.co.id/2015/04/faktor-faktor-pendorong-industrialisasi.html
http://wiiludwy.blogspot.co.id/2014/03/makalah-hukum-bisnis-pengertian.html
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1105315079-3-BAB%20II.pdf
http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-waralaba-dan-contohnya.html
http://www.academia.edu/22831032/Subkontrak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar